Senin, 24 Februari 2014

Pendekatan Klasisk,Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) dan Pendekatan Bottom Up dan Top Down


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
            Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, dan jaringaan komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi. Sistem informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang dijalankan, pengambilan keputusan manjerial, kerjasama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga sistem informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis dilingkungan global yang dinamis saat ini.
            Strategi perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan strategi bagi unit-unit bisnis di bawahnya. Pengembangan sistem informasi (SI) perusahaan yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi (TI) bisa menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi sebagai penunjang dalam hal efisiensi biaya operasional, meningkatkan ketepatan dan produktivitas operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka sekarang dapat ditingkatkan perannya sebagai salah satu alat strategis untuk meningkatkan daya saing. Namun pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi perusahaan agar peran dan fungsi SI tersebut dapat meningkat dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.
            Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang pengembangan sistem informasi, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
Pendekatan apa saja yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi?
Pendekatan mana yang lebih efektif untuk mengembangkan informasi?
Apa manfaat dari mempelajari pendekatan pengembangan sistem informasi?
1.3.Metode Penulisan Masalah
Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
1.4.Sistematika Penulisan Makalah
            Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
1.5.Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui  pendekatan apa saja yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi.
Untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih efektif untuk mengembangkan informasi.
Untuk mengetahui manfaat dari mempelajari pendekatan pengembangan sistem informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendekatan Klasisk.
Pendekatan klasik (classical approach) yang disebut juga pendekatan tradisional  atau (classical approach) pendekatan konvensional adalah pendekatan  mengembangkan sistem yang mengikuti tahapan di system life cycle tanpa di bekali alat dan teknik yang memadai.
Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di systems life cycle.Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan di systems life cycle.Akan tetapi sayangnya, didalam praktek, hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan terinci karena pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai.Karena sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan.
permasalahan yang dapat timbul di pendekatan klasik antara lain adalah sebagai berikut :
1.Pengembangan Perangkat Lunak Akan Menjadi Sulit.
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram.
Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table), diagram HIPO dan bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
2.Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal.
Biaya pengembangan sistem yang termahal adalah terletak di tahap perawatannya. Mahalnya biaya perawatan di pendekatan klasik ini disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.Karena pendekatan klasik kurang didukung dengan alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3.Kemungkinan Kesalahan Sistem Besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih besar. Berbeda dengan pendekatan terstruktur yang pengembangan sistemnya dilakukan dalam bentuk modul-modul yang terstruktur. Modul-modul ini akan lebih mudah dites secara terpisah dan kemudian pengetesan dapat dilakukan pada integrasi semua modul untuk meyakinkan bahwa interaksi antar modul telah berfungsi semestinya dan sesuai dengan yang diharapkan.
4.Keberhasilan sistem kurang terjamin.
Pendekatan klasik kurang melibatkan pemakai sistem dalam pengembangan sistem, maka kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem menjadi kurang sesuai dengan yang diinginkan dan sebagai akibatnya sistem yang diterapkan menjadi kurang berhasil.
5. Masalah dalam penerapan sistem
Karena kurangnya keterlibatan pemakai sistem dalam tahapan pengembangan sistem, maka pemakai sistem hanya akan mengenal system yang baru pada tahap diterapkan saja.Sebagai akibatnya pemakai system akan menjadi kaget dan tidak terbiasa dengan sistem baru yang tiba-tiba dikenalkan. Sebagai akibat lebih lanjut, pemakai sistem akan menjadi frustasi karena tidak dapat mengoperasikan sistem dengan baik.
2.2. Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
Karena banyak terjadi permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan system yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan.Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi beberapa alat dan teknik supaya berhasil. Pendekatan yang dimulai dari awal tahun 1970 ini disebut pendekatan terstruktur.
Pendekatan terstruktur (structured approach) dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam buku-buku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem. Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.
Pendekatan terstruktur  pendekatan yang dimulai  dari awal tahun ini disebut pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan  alat dan teknik  yang dibutuhkan dalan pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang di kembangkan menghasilkan sistem yang terstruktur  didefenisikan dengan baik.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.teknik perakitan dipabrik dan perancangan sirkuit untuk alat elektronik adalah dua contoh konsep ini yang banyak di gunakan  didalam  industri.melalui pendekatan struktur,permasalahan-permasalahan yang kompleks didalam organisasi  dapat dipecahkan dan hasil sistem akan mudah di pelihara,fleksibel,lebih memuaskan pemakainya,mempunyai dokumentasi yang baik,tepat pada waktunya,sesuai dengan agaran biaya pengembangannya dapat meningkatkan produktifitas,dan kulitasnya  akan lebih baik (bebas kesalahan).
Keuntungan dari pendekatan terstruktur:
Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
Standarisasi (standardization).
Orientasi ke masa datang (future orientation).
Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).
2.3. Pendekatan Bottom Up dan Top Down
Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional di mana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
Pendekatan ini juga merupakan cirri pendekatan klasik. Bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah lebih dulu. Informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan atas-turun (top-down approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka selanjutnya proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur operasi, dan kontrol.
Pendekatan ini juga ciri dari pendekatan terstruktur. Bila digunakan pada tahap analysis system disebut juga dengan decision analysis karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen lebih dulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
            Dari sekian banyakp ilihan pendekatan untuk mengenbangkan informasi,maka setia pendekatan seiring dengan berjalannnya waktu terus mengalami perubahan dan perbaikan serta peningkatan kearah yang lebih baik lagi.Dari setiap pendekatan memunyai kelemahan sehingga terus mengalami perubahan pendekatan ketahap perubahan yang lebih sempurna sesuai yang di inginkan perusahaan.
3.2.Saran
            Untuk menunjang kinerja yang lebih baik,hendaknya suatu perusahaan harus mampu dan bisa memilih pendekatan mana yang hendaknya digunakan untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.Dengan memilih pendekatan yang tepat,maka akan menigkatkan kinerja perusahaan kearah yang lebih baik.
Daftar pustaka
Husain,Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. 2002. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: UUP AMP YKPN, cet. 1.
Gaol, Jimmy L. 2008.Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Tata Sutabri. 2004. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.









1 komentar:

Anonim mengatakan...

Baccarat | Learn to Play in Online Betting - FBCASino
We will take a closer look at how to bet on real money Baccarat. Baccarat is a popular game หาเงินออนไลน์ in 인카지노 casino gambling, as it can be played in a real-money casino 바카라 environment.

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.