BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Persaingan
bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini harus didukung dengan
penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu
sistem terpadu atau kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software,
dan jaringaan komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam
mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah
organisasi. Sistem informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam
meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang dijalankan,
pengambilan keputusan manjerial, kerjasama kelompok kerja hingga dapat
memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga
sistem informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan
bisnis dilingkungan global yang dinamis saat ini.
Strategi
perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan perusahaan dan
menjadi pedoman dalam penyusunan strategi bagi unit-unit bisnis di bawahnya.
Pengembangan sistem informasi (SI) perusahaan yang didukung oleh penggunaan
teknologi informasi (TI) bisa menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan
daya saing perusahaan. Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi sebagai
penunjang dalam hal efisiensi biaya operasional, meningkatkan ketepatan dan
produktivitas operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka sekarang dapat
ditingkatkan perannya sebagai salah satu alat strategis untuk meningkatkan daya
saing. Namun pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi perusahaan
agar peran dan fungsi SI tersebut dapat meningkat dan pada akhirnya
meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.
Strategi
perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang
dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara
optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan
memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung
maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa
peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan
berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan
mengulas tentang pengembangan sistem informasi, maka diperlukan sub-pokok
bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
Pendekatan apa saja
yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi?
Pendekatan mana yang
lebih efektif untuk mengembangkan informasi?
Apa manfaat dari
mempelajari pendekatan pengembangan sistem informasi?
1.3.Metode Penulisan
Masalah
Penulis memakai metode
studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah
ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti
web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
1.4.Sistematika
Penulisan Makalah
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab
pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi
atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi
berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi.
Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
1.5.Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pendekatan apa saja yang digunakan untuk
mengembangkan sistem informasi.
Untuk mengetahui pendekatan
mana yang lebih efektif untuk mengembangkan informasi.
Untuk mengetahui manfaat
dari mempelajari pendekatan pengembangan sistem informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendekatan
Klasisk.
Pendekatan klasik (classical
approach) yang disebut juga pendekatan tradisional atau (classical approach) pendekatan
konvensional adalah pendekatan
mengembangkan sistem yang mengikuti tahapan di system life cycle tanpa
di bekali alat dan teknik yang memadai.
Metodologi pendekatan
klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di systems life
cycle.Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila
mengikuti tahapan di systems life cycle.Akan tetapi sayangnya, didalam praktek,
hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih
lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan terinci
karena pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang
memadai.Karena sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks,
pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem
informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan.
permasalahan yang dapat
timbul di pendekatan klasik antara lain adalah sebagai berikut :
1.Pengembangan
Perangkat Lunak Akan Menjadi Sulit.
Pendekatan klasik
kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan
sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan
sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram.
Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table), diagram HIPO dan bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table), diagram HIPO dan bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
2.Biaya perawatan atau
pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal.
Biaya pengembangan
sistem yang termahal adalah terletak di tahap perawatannya. Mahalnya biaya
perawatan di pendekatan klasik ini disebabkan karena dokumentasi sistem yang
dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.Karena pendekatan klasik
kurang didukung dengan alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi
tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada
waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3.Kemungkinan Kesalahan
Sistem Besar
Pendekatan klasik tidak
menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem,
sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
Berbeda dengan pendekatan terstruktur yang pengembangan sistemnya dilakukan
dalam bentuk modul-modul yang terstruktur. Modul-modul ini akan lebih mudah
dites secara terpisah dan kemudian pengetesan dapat dilakukan pada integrasi
semua modul untuk meyakinkan bahwa interaksi antar modul telah berfungsi
semestinya dan sesuai dengan yang diharapkan.
4.Keberhasilan sistem kurang
terjamin.
Pendekatan klasik
kurang melibatkan pemakai sistem dalam pengembangan sistem, maka
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem menjadi kurang sesuai dengan yang diinginkan
dan sebagai akibatnya sistem yang diterapkan menjadi kurang berhasil.
5. Masalah dalam
penerapan sistem
Karena kurangnya
keterlibatan pemakai sistem dalam tahapan pengembangan sistem, maka pemakai
sistem hanya akan mengenal system yang baru pada tahap diterapkan saja.Sebagai
akibatnya pemakai system akan menjadi kaget dan tidak terbiasa dengan sistem
baru yang tiba-tiba dikenalkan. Sebagai akibat lebih lanjut, pemakai sistem
akan menjadi frustasi karena tidak dapat mengoperasikan sistem dengan baik.
2.2. Pendekatan
Terstruktur (Structured Approach)
Karena banyak terjadi
permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan
system yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan.Oleh karena itu, perlu suatu
pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi beberapa alat dan
teknik supaya berhasil. Pendekatan yang dimulai dari awal tahun 1970 ini
disebut pendekatan terstruktur.
Pendekatan terstruktur
(structured approach) dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan
dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang
dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan
baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur
telah banyak yang diperkenalkan baik dalam buku-buku, maupun oleh
perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem. Metodologi ini
memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan
sistem yang terstruktur.
Pendekatan
terstruktur pendekatan yang dimulai dari awal tahun ini disebut
pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi
dengan alat dan teknik yang dibutuhkan dalan pengembangan sistem
sehingga hasil akhir dari sistem yang di kembangkan menghasilkan sistem yang
terstruktur didefenisikan dengan baik.
Konsep pengembangan
sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.teknik perakitan dipabrik
dan perancangan sirkuit untuk alat elektronik adalah dua contoh konsep ini yang
banyak di gunakan didalam industri.melalui pendekatan struktur,permasalahan-permasalahan
yang kompleks didalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil sistem akan
mudah di pelihara,fleksibel,lebih memuaskan pemakainya,mempunyai dokumentasi
yang baik,tepat pada waktunya,sesuai dengan agaran biaya pengembangannya dapat
meningkatkan produktifitas,dan kulitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Keuntungan dari
pendekatan terstruktur:
Mengurangi kerumitan
masalah (reduction of complexity).
Konsep mengarah pada
sistem yang ideal (focus on ideal).
Standarisasi (standardization).
Orientasi ke masa
datang (future orientation).
Mengurangi ketergantungan
pada disainer (less reliance on artistry).
2.3. Pendekatan Bottom
Up dan Top Down
Pendekatan bawah-naik
(bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional di mana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan
kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan
kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
Pendekatan ini juga
merupakan cirri pendekatan klasik. Bila digunakan pada tahap analisis sistem
disebut data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah
lebih dulu. Informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan atas-turun
(top-down approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan
strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan
kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah
melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan
maka selanjutnya proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output,
input, basis data, prosedur operasi, dan kontrol.
Pendekatan ini juga
ciri dari pendekatan terstruktur. Bila digunakan pada tahap analysis system
disebut juga dengan decision analysis karena yang menjadi tekanan adalah
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen lebih
dulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi
yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari sekian banyakp ilihan pendekatan untuk mengenbangkan
informasi,maka setia pendekatan seiring dengan berjalannnya waktu terus
mengalami perubahan dan perbaikan serta peningkatan kearah yang lebih baik
lagi.Dari setiap pendekatan memunyai kelemahan sehingga terus mengalami perubahan
pendekatan ketahap perubahan yang lebih sempurna sesuai yang di inginkan perusahaan.
3.2.Saran
Untuk menunjang kinerja yang lebih baik,hendaknya suatu
perusahaan harus mampu dan bisa memilih pendekatan mana yang hendaknya
digunakan untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.Dengan
memilih pendekatan yang tepat,maka akan menigkatkan kinerja perusahaan kearah
yang lebih baik.
Daftar pustaka
Husain,Muhammad Fakhri
dan Amin Wibowo. 2002. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: UUP AMP
YKPN, cet. 1.
Gaol, Jimmy L. 2008.Sistem
Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Tata Sutabri. 2004. Analisis
Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
1 komentar:
Baccarat | Learn to Play in Online Betting - FBCASino
We will take a closer look at how to bet on real money Baccarat. Baccarat is a popular game หาเงินออนไลน์ in 인카지노 casino gambling, as it can be played in a real-money casino 바카라 environment.
Posting Komentar